MUBA || Liputan.onenews.co.id -
Baru-baru ini media dihebohkan dengan berita viralnya 3 sumur minyak ilegal (Ilegal Driling) di Keluang, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan meledak dan terbakar hebat selama beberapa hari tidak padam. Sehingga Tim Divisi Intelijen dan Investigasi turun langsung ke lapangan untuk cek kebenaran. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Ketua GNP TIPIKOR SUMSEL bersama dengan Kuasa Hukum.
Fakta dilapangan ditemukan sangat banyak aktivitas ilegal driling baik yang sudah menghasilkan minyak mentah maupun yang baru melakukan pengeboran. Keberadaan Sumur minyak tersebut beraktivitas di lokasi kebun karet dan kebun sawit masyarakat dimulai dari sepanjang kiri kanan Desa Dawas sampai Tanjung Dalam Keluang.
Di lapangan juga ditemukan aktivitas angkutan minyak dari mobil tangki truk, fuso, minibus hingga sepeda motor yang membawa minyak ke lokasi penampungan dan penyulingan minyak (Ilegal Refinery). Kendaraan tersebut telah dimodif sedemikian rupa agar dapat membawa minyak hasil ilegal driling.
Tim investigasi melakukan wawancara dengan beberapa pelaku ilegal driling yang tidak mau disebutkan namanya dalam berita ini. Tim investigasi bertanya "mengapa Bapak berani bebas melakukan aktivitas pengeboran minyak di sini, apakah bapak tidak takut ditangkap aparat?"
Informan tersebut menjawab "Kalau aparat polsek setempat sudah aman semua pak, kita ada uang setoran setiap bulan, kalaupun ada razia gabungan dari Polda dan Polres, kami sudah diinformasikan duluan, supaya bisa stop dulu kegiatan". Ucapnya.
Lalu Tim investigasi kembali bertanya "Dijual ke mana hasil pengeboran minyak ini pak? " Informan menjawab "banyak penampungnya pak, karena di sini banyak tempat penyulingan minyak" Ucapnya.
Setelah melakukan wawancara dengan pelaku ilegal driling, Tim Investigasi GNP TIPIKOR SUMSEL mendatangi beberapa lokasi kegiatan ilegal refinery di Cawang Keluang. Betapa terkejutnya Tim investigasi ketika berada di sana karena sangat banyak sekali tempat penyulingan minyak di sana. Puluhan tungku minyak dan ratusan hingga ribuan drum serta tedmon yang digunakan untuk menampung minyak hasil refinery di sepanjang jalan dan lorong kebun masyarakat.
Kemudian Tim investigasi kali ini melakukan wawancara kepada pelaku masakan minyak (ilegal refinery) yang juga tidak ingin disebutkan namanya di media ini. Tim investigasi bertanya "Kenapa di daerah ini banyak sekali kegiatan penyulingan ilegal pak, apakah tidak ada tindakan dari aparat setempat?" Informan menjawab "Kami berani berkegiatan di sini pak karena pihak kepolisian setempat sudah dapat jatah, setiap minggu kami setor 1,5 juta dan setiap bupan kami setor sebesar 2 juta pertungku masakan Pak".
Lalu Tim investigasi menanyakan kembali "Loh bukannya pada tanggal 14 lalu ada pembubaran kegiatan ilegal refinery yang dilakukan oleh polsek Keluang Pak? Kenapa sekarang masih bberaktivitas?" Informan pun menjawab "Oh itu hanya beberapa aja pak yang dibubarkan untuk sampel laporan saja kepada pimpinan mereka di Polda, yang lain bebas berkegiatan" Ungkapnya.
Tim investigasi kembali bertanya "Kalau bapak tidak mau bayar setoran kenapa?" Informan menjawab "Ya Pasti kami kena razia atau masakan kami bakal jadi sampel penutupan seperti yang dibubarkan itu pak". Ucapnya.
Melihat dan mendengar langsung dari pernyataan masyarakat, ketua GNP TIPIKOR SUMSEL (H.S/ Dans) angkat bicara. "Hal ini tidak bisa dibiarkan, kalau seperti ini terus maka selamanya kegiatan ilegal refinery dan ilegal driling tidak akan bisa dihentikan dan akan terus menjamur. Mafia dan oknum aparat akan terus bermain di sini. Ini sangat keterlaluan, Kapolda SUMSEL & Kapolri sudah dipermainkan oleh oknum bawahannya " Ucapnya.
Ketua GNP TIPIKOR SUMSEL menyarankan agar KAPOLRI sesegera mungkin merespon hal ini dan turun langsung untuk melakukan tindakan tegas baik kepada oknum internal kepolisian yang bermain maupun mafia ilegal driling dan ilegal refinery.
"Saya harap Bapak Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. segera merespon hal ini dan turun langsung untuk melakukan tindakan tegas terhadap oknum internal kepolisian yang bermain dengan mafia ilegal driling dan illegal refinery" Ucapnya.
Ketua GNP TIPIKOR meminta POLRI dalam waktu dekat ini agar segera melakukan pembubaran aktivitas Ilegal Driling dan Ilegal Refinery serta berharap pembubaran ini harus adil dan merata jangan sampai hanya dipilih beberapa sampel saja sebagai bahan laporan.
"Saya minta POLRI agar segera melakukan pembubaran aktivitas ilegal driling dan Ilegal refinery. Saya harap pembubaran dilakukan secara adil dan merata, jangan sampai tebang pilih sebagai kepentingan tertentu saja" Pungkasnya.
Pewarta : Biro Kota Palembang & Team
Social Header